Jumat, 26 Juni 2015

Ahmad Fuadi's Quote

Ahmad Fuadi quotes 

 

“Man jadda wajada
Siapa yang bersungguh - sungguh, akan berhasil”
Ahmad Fuadi
 
“Orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar.”
Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
tags: ustad-salman
“Karena yang membatasi kita atas dan bawah hanyalah tanah dan langit.”
Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
tags: kiai-rais
“Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Jangan risaukan penderitaan hari ini, jalani saja dan lihatlah apa yang akan terjadi di depan. Karena yang kita tuju bukan sekarang, tapi ada yang lebih besar dan prinsipil, yaitu menjadi manusia yang telah menemukan misinya dalam hidup.”
Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara 
 
“Jangan berharap dunia yang berubah, tapi diri kita lah yang harus berubah. Ingat anak-anakku, Allah berfirman, Dia tidak akan mengubah nasib sebuah kaum, sampai kaum itu sendirilah yang melakukan perubahan. Kalau kalian mau sesuatu dan ingin menjadi sesuatu, jangan hanya bermimpi dan berdoa, tapi berbuatlah, berubahlah, lakukan saat ini. Sekarang juga!”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Pasang niat kuat, berusaha keras dan berdoa khusyuk, lambat laun, apa yang kalian perjuangkan akan berhasil. Ini sunatullah-hukum Tuhan.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Rugi kalau stress, mending kita bekerja keras. Wali kelasku pernah memberi motivasi yang sangat mengena di hati. Katanya, kalau ingin sukses dan berprestasi dalam bidang apa pun, maka lakukanlah dengan prinsip 'saajtahidu fauzq mustawa al-akhar'. Bahwa aku akan berjuang dengan usaha di atas rata-rata yang dilakukan orang lain.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“man jadda wa jadda, man shabara zhafira”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Dulu kami tidak takut bermimpi, walau sejujurnya juga tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihatlah hari ini. Setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirim benua impian ke pelukan masing-masing. Kun fayakun, maka semula awan impian, kini hidup yang nyata. Kami berenam telah berada di lima negara yang berbeda. Di lima menara impian kami. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apapun. Tuhan sungguh Maha Mendengar”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara

“Man thalabal 'ula sahiral layali
Siapa yang ingin mendapatkan kemuliaan maka bekerjalah sampai larut malam”
― Ahmad Fuadi
“Hidup sekali hiduplah yang berarti”
― Ahmad Fuadi
“Resep lainnya adalah tidak pernah mengizinkan diri kalian dipengaruhi oleh unsur di luar diri kalian. Oleh siapa pun, apa pun, dan suasana bagaimana pun. Artinya, jangan mau sedih, marah, kecewa, dan takut karena ada faktor luar. Kalianlah yang berkuasa terhadap diri kalian sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar. Kalian punya pilihan di lapisan diri kalian paling dalam, dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Merantaulah, kau akan mendapat pengganti kerabat dan teman. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. (Imam Syafii)”
― Ahmad Fuadi, Rantau 1 Muara
“Inti hidup itu adalah kombinasi niat ikhlas, kerja keras, doa dan tawakkal. Ikhlaskan semuanya, sehingga tidak ada kepentingan apa-apa selain ibadah. Kalau tidak ada kepentingan, kan seharusnya kita tidak tegang dan kaget.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Tapi apa memang persahabatan bisa kendur karena jarak? Aku yakin inti persahabatan tentu tidak rusak, tapi jarak dan tempat tidak bisa berdusta, berpisah secara fisik bisa merenggangkan keintiman persahabatan karena tidak lagi disirami oleh pertemuan, canda, dan diskusi *Ranah 3 Warna, halaman 36*”
― Ahmad Fuadi, Ranah 3 Warna
“Kerahkan semua kemampuan kalian belajar! Berikan yang terbaik! Baru setelah segala usaha disempurnakan berdoalah dan bertawakkal lah. Tugas kita hanya sampai usaha dan doa, serahkan kepada Tuhan selebihnya, ikhlaskan keputusan kepadaNya, sehingga kita tidak akan pernah stres dalam hidup ini. Stres hanya bagi orang yang berlum berusaha dan tawakal. Ma'annajah, good luck.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Siapa yang menuntut ilmu dengan niat yang ikhlas, dia mendapat kehormatan sebagai mujahid, pejuang Allah. Bahkan kalau mati dalam proses mencari ilmu, dia akan diganjar dengan gelar syahid, dan berhak mendapat derajat premium di akhirat nanti. Tidak main-main, Rasulullah sendiri yang mengatakan agar kita menuntut ilmu dari orok sampai menjelang jatah umur kita expired. Uthlub ilma minal mahdi ila lahdi. Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Anak-anakku, ilmu bagai nur, sinar. Dan sinar tidak bisa datang dan ada di tempat yang gelap. Karena itu, bersihkan hati dan kepalamu, supaya sinar itu bisa datang, menyentuh dan menerangi kalbu kalian semua.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Kalau kita kondisikan sedemikian rupa, impian itu lambat laun menjadi nyata . Pada waktu yang tidak pernah kita sangka sangka”
― Ahmad Fuadi, Ranah 3 Warna
“Misi yang dimaksud adalah ketika kalian melakukan sesuatu hal positif dengan kualitas sangat tinggi dan di saat yang sama menikmati prosesnya. Bila kalian merasakan sangat baik melakukan suatu hal dengan usaha yang minimum, mungkin itu adalah misi hidup yang diberikan Tuhan. Carilah misi kalian masing-masing. Mungkin misi kalian adalah belajar Al-Quran, mungkin menjadi orator, mungkin membaca puisi, mungkin menulis, mungkin apa saja. Temukan dan semoga kalian menjadi orang yang berbahagia.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Jangan gampang terbuai keamanan dan kemapanan. Hidup itu kadang perlu beradu, bergejolak, bergesekan. Dari gesekan dan kesulitanlah, sebuah pribadi akan terbentuk matang. Banyak profesi di luar sana, usahakanlah untuk memilih yang paling mendewasakan dan yang paling bermanfaat buat sesama. (Kiai Rais)”
― Ahmad Fuadi, Rantau 1 Muara
“Jadi pilihlah suasana hati kalian, dalam situasi paling kacau sekali pun.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Imtihan nihai bukan hanya sekadar membuktikan seberapa banyak ilmu yang telah diserap otak, tapi seberapa kuat seorang siswa melawan tekanan waktu, kebosanan, psikologis dan fisik. Siapa yang bisa mengatasi semua faktor itu, maka dia adalah pemenang.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Bila hidupku tidak berlangsung lama lantas kenapa kutipan kutipan negatif menyelubungi keyakinan keyakinanku..Ranah 3 warna telah menjawab penelusuran asumsi tak jelasku ini...MAN SHABARA ZHAFIRA..”
― Ahmad Fuadi, Ranah 3 Warna
“Bagaikan menara, cita-cita kami tinggi menjulang. Kami ingin sampai di puncak-puncak mimpi kelak.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Kenapa aku mengharapkan dunia yang berubah
? Seharusnya akulah yang menyesuaikan dan dengan begitu bisa mengubah duniaku.”
― Ahmad Fuadi
“Mungkin beginilah seharusnya ujian disambut, sebuah perayaan terhadap ilmu. Dengan gempita. Selain itu, aku kira, pesta ujian yang meriah ini juga dibuat agar kami sekali-kali tidak boleh pernah takut apalagi trauma dengan ujian. Bahkan diharapkan kami kebal terhadap tekanan ujian dan bahkan bisa menikmati ujian itu. Apalagi ujian akan terus datang dalam berbagai rupa sampai akhir hayat kami.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Anak-anakku. Ini akan jadi tahun tersibuk dan terbaik kalian. Kami yakin kalian mampu menjalankannya. Mulailah dengan bismillah dan selalu amalkan man jadda wajada.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
“Justru karena ini hal kecil. Jangan sampai dia meremehkan suatu hal, sekecil apapun.”
― Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar