Hihihihii.. GRRGGHH..
Apa jadinya kalo sebuah tengkorak tiba-tiba bisa
bicara dan memberi tahumu berbagai rahasia dan petunjuk yang ternyata benar??. Hal
itulah yang dialami Lucy. Tapi sejak peristiwa pengungkapan kasus Tangga
menjerit oleh Lucy dan teman-temannya yang tergabung dalam organisasi Locwood
& Co, tengkorak itu diam dan tak bisa bicara lagi. George berusaha dengan
berbagai cara supaya si tengkorak mau ngoceh lagi, tapi nihil. Si tengkorak
tetap diam seribu bahasa.
Sambil mengisi
waktu menunggu si tengkorak mau bicara lagi, mereka melakukan berbagai
penyelidikan terhadap berbagai kasus misteri dan hantu. Apalagi banyak sekali order
permintaan bantuan. Setelah 7 bulan semenjak kasus Combe Carey Hall dipecahkan
oleh Lockwood & Co, agensi mereka segera naik daun, dan itu tentu saja
bikin seneng si Lockwood, Lucy dan George, karena efeknya rekening agensi jadi
gendut, dan tentu saja posisi mereka cukup diatas angin untuk mengintimidasi
Agen-agen Fittes yang menyebalkan pimpinannya si Kipps.
Kini
si tengkorak kembali berbisik, bersamaan dengan sebuah kasus yang ditangani
Locwood & CO. Sebuah kasus tentang makam seorang dokter di zaman victiroa, dr. Bickerstaff. Dan kali ini
mereka harus kembali bersaing dengan rival abadi mereka Agen Fittes.
Dua
orang klien datang menemui Lucy dan timnya, mereka adalah Mr. Paul Sanders dan Mr. Albert
Joplin. Duo pemilik perusahaan yang membersihkan area pemakaman yang dicurigai
berhantu. Keduanya sedang melakukan pembersihan di area pemakaman Kensal Green
saat mereka menemukan sebuah kuburan yang tidak terdaftar. Setelah diselidiki
ternyata kuburan tersebut adalah kuburan Edmund Bickerstaff, seorang dokter di
jaman Victoria yang memiliki kebiasaan membongkar kuburan dan kematiannya
menimbulkan horror diantara penduduk jaman tersebut. Lockwood dan teman-teman
diminta untuk membantu Mr. Sanders dan Mr. Joplin membongkar kuburan tersebut
dan menetralkannya.
Yang
mengherankan bagi Lockwood, Lucy dan George, peti mati Bickerstaff terbuat dari
besi, yang biasanya digunakan untuk menahan roh halus atau benda gaib.
Pertanyaannya, kenapa Bickerstaff yang mati ratusan tahun yang lalu dikuburkan
dalam peti besi sementara wabah hantu baru merebak lima puluh tahun yang lalu?
Dan
ketegangan semakin meningkat ketika cermin antik yang ada di genggaman tangan
mayat Bickerstaff tiba-tiba dicuri orang dan meninggalkan jejak kematian
dimana-mana. Lockwood & Co harus mendapatkan cermin itu kembali sebelum jatuh
korban lebih banyak, atau didahului oleh regu Quill Kipps dari Fittes Agency
yang merupakan saingan berat Lockwood & Co.
Dalam buku ini Jonathan Stroud membuktikan kepiawaiannya dalam menjalin cerita.
Petualangan
Lockwood, Lucy dan George masih menegangkan seperti pada buku terdahulu.
Perselisihan-perselisihan diantara tokoh-tokoh kita ini malah lebih
menggambarkan kedekatan mereka. Semua persoalan mereka bahas dan selesaikan
sambil minum teh atau makan malam.
Selain itu
sedikit demi sedikit karakter para tokoh kita semakin dikupas. Lockwood dengan
rahasianya yang tersembunyi dalam sikap yang anggun tanpa cela, Lucy yang
semakin percaya diri dengan kesuksesan yang mereka raih tetapi tetap merasa
tergelitik untuk mengungkap rahasia Lockwood dan George yang semakin tenggelam
dalam obsesinya untuk mengetahui rahasia dunia lain.
Ditambah
lagi dengan si tengkorak dalam wadah hantu yang membisikkan petunjuk-petunjuk
yang benar tapi dilengkapi dengan perangkap kematian, membuat Lucy
mempertanyakan dirinya sendiri dan orang-orang didekatnya.
Stroud juga
telah memasukkan beberapa landasan yang akan menjadi topik cerita berikutnya.
Bagaimana latar belakang Lockwood sebenarnya? Apa itu Orpheus Society dan apa
peranan Penelope Fittes didalamnya?
Tapi kalo
dibandingkan sama buku pertama maka buku ke-2 ini tidak begitu horror. Lebih ke
petualangan.
Kalau
Undakan Menjerit membuat saya merinding, maka buku ini membuat saya
bersemangat. Itu disebabkan karena aura horror di Undakan Menjerit jauh lebih
kental sementara di buku ini lebih banyak petualangan yang menegangkan.
Kesan horror
di Undakan Menjerit bahkan sudah dimulai dari kovernya. Para hantu di buku
pertama juga lebih menyeramkan, karena ketidakmampuan mereka untuk
berkomunikasi dan melayang-layang mengejar para manusia yang masih berani
berada diluar rumah setelah malam tiba. Masih terbayang dalam ingatan adegan
Lockwood & Co yang terkunci di kamar berdarah di buku satu.
Sementara di
Tengkorak Berbisik ini, sikap sinis dan penuh hasutan si tengkorak malah
menghilangkan efek seram tersebut. By the way, ini Tengkorak
super nyebelin, suka banget gangguin dan berusaha mempengaruhi Lucy. Si
Tengkorak juga paling hobi menghina George dan Lockwood. Heran jadi tengkorak
aja nyelekit gini gimana pas jadi manusianya -_-“