Rabu, 27 Juni 2012

The Lone Samurai


The Lone samurai adalah buku yang sangat luar biasa menurut gue. Di dalamnya jelas saja mengisahkan tentang samurai. Yang jelas bukan samurai sembarangan, tapi samurai yang pernah melegenda di Jepang dan menjadi samurai terkuat. Samurai bernama Miyamoto Mushasi. Nama aslinya adalah Shinmen Takezo.
 Kata Musashi merupakan lafal lain dari "Takezo" (huruf kanji bisa memiliki banyak lafal dan arti). Musashi memiliki nama lengkap Shinmen Musashi No Kami Fujiwara No Genshin.

Miyamoto Musashi menjadi samurai sejak kecil saat berusia sekitar 13 tahun ia sudah melawan seorang samurai hanya dengan berbekal pedang kayu dan kenekatannya.
Semenjak itu ia mulai banyak berkelana dan menjelajahi seantero jepang guna belajar dan menantang para ahli pedang, dan yang bikin W.O.W  Miyamoto Musha si tidak pernah kalah dalam semua pertarungannya. Padahal dalam literatur sejarah disebutkan jika Miyamoto ini lebih mengandalkan pedang kayunya saat melawan musuhnya.

Lalu apa Miyamoto punya kekuatan mistik?? jawabnya tidak! ternyata kebanyakan yang dilakukan oleh Miyamoto Musashi adalah pertarungan secara psikologis dan strategis. prinsipnya hampir sama dengan Tsun Zu. Bahkan diceritakan dia pernah mengobrak-abrik sekumpulan samurai yang berjumlah lebih dari sepuluh orang.

Mungkin bagi orang yang melihatnya, Miyamoto tak lebih dari seorang pria yang mirip gelandangan, tapi itulah salah satu strateginya (dalam strategi Tsun Zu disebut "Memperdayai langit"). Ia juga selalu mempertimbangkan waktu, tempat dan bahkan setiap gerakannya. Sesuatu yang hampir mustahil dilakukan secara bersamaan dalam sebuah pertarungan.

Miyamoto sangat ahli dalam aliran pedang ganda, bahkan ia menulis dalam kitab karyanya mengenai tekhnik ini.Masa tuanya ia habiskan dengan menyepi  di gua Reigendo. Di sana lah ia menulis Go Rin No Sho, atau Buku Lima Cincin/Lima Unsur. Buku ini adalah buku seni perang yang berisi strategi perang dan metode duel, yang diperuntukkan bagi muridnya Terao Magonojo. Namun oleh peneliti barat, buku ini dianggap rujukan untuk mengenal kejiwaan dan pola berpikir masyarakat Jepang. Buku ini menjadi klasik dan dijadikan rujukan oleh para siswa Kendo di Jepang. Musashi dianggap sedemikian hebatnya sehingga di Jepang ia dikenal dengan sebutan Kensei, yang berarti Dewa Pedang. Tak lama setelah itu, Musashi meninggal di Kyushu pada tahun 1645. Musashi tidak menikah dan tidak mempunyai keturunan, tapi ia mempunyai seorang anak angkat sekaligus murid yang juga masih saudara sepupunya bernama Iori Miyamoto.